Minggu, 29 Agustus 2010

KONSEPSI PEMBENTUKAN RESIMEN ARHANUD DI KODAM 1/BB SEBAGAI KOMPARTEMEN STRATEGIS DALAM RANGKA MENDUKUNG OPERASI PERTAHANAN UDARA NASIONA


Dunia sedang berubah, perkembangan globalisasi yang mengangkat isu HAM, Demokratisasi, lingkungan hidup dan terorisme ternyata membuka peluang lebar bagi negara tertentu untuk menguasai sumber daya alam negara lain. Isu di atas selalu dijadikan alasan untuk menekan, mengancam atau memaksa agar negara yang kaya akan sumber daya alam mengikuti kehendak negara tertentu guna kepentingannya baik dengan jalur politik, embargo sampai dengan pengerahan kekuatan militer.    Afganistan dan Irak adalah negara yang dapat dijadikan contoh betapa negara tertentu menunjukkan agrisifitasnya untuk menguasai negara itu dengan atau tanpa dukungan PBB seperti apa yang dikatakan Budiarto Shambazy bahwa  Hakekat doktrin Amerika serikat “ mendahului perang sebelum musuh melaksanakan ancamannya” telah menjadi landasan resmi strategi nasionalnya. Disamping itu di sekitar Negara Indonesia ada beberapa negara tetangga yang juga berusaha menguasai wilayah luar Indonesia baik klaim pulau-pulau di perbatasan dan mempermasalahkan wilayah perbatasan darat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan lingkungan strategis yang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan dinamika pergaulan antar negara terutama di Asia Tenggara mulai mengesampingkan persahabatan negara dan cenderung mengutamakan kepentingan nasional masing – masing. Dengan demikian kondisi ini tentunya tidak tertutup kemungkinan akan mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Negara Indonesia yang memang dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan posisinya yang strategis, mau tidak mau harus melihat kedua hal di atas sebagai ancaman yang dapat merusak keutuhan NKRI. Dalam doktrin bangsa Indonesia dikatakan bahwa bangsa Indonesia cinta perdamaian namun lebih cinta kemerdekaan serta perang adalah jalan terakhir dan hanya dilakukan bila semua usaha penyelesaian damai tidak membuahkan hasil. Di sisi lain sangat disadari bahwa terdapatnya berbagai kepentingan negara tertentu terhadap Negara Indonesia dapat mengarah kepada terjadinya sengketa bersenjata sehingga memicu lahirnya perlombaan alat utama sistem senjata (Alu Sista)  sebagai alat untuk langkah antisipasi masing-masing negara untuk menghadapi keadaan gagalnya diplomasi politik menjadi konflik bersenjata antar negara. Guna mengeliminir berbagai kemungkinan tersebut, maka kebutuhan akan postur TNI yang profesional, efektif, efisien dan modern merupakan jawaban yang paling tepat. Sebagai realisasi dari hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui pembangunan gelar kekuatan TNI khususnya TNI AD yang dapat diproyeksikan untuk menangkal berbagai bentuk ancaman di wilayah nasional NKRI. TNI AD sebagai bagian integral TNI mempunyai peran dan tugas pokok sebagai alat pertahanan darat negara guna menghadapi setiap hakekat ancaman yang timbul. Pembangunan TNI AD yang telah dilaksanakan sampai saat ini masih dirasakan belum mampu melaksanakan peran dan tugas pokoknya secara maksimal. Berbagai ancaman baik internal maupun eksternal yang terjadi dewasa ini belum sepenuhnya dapat diselesaikan oleh TNI AD.

Sebagai alat pertahanan negara, Kodam 1/BB selaku Kompartemen Strategis memiliki komitmen untuk mewujudkan manusia yang profesional dalam memerankan diri sebagai alat negara dibidang pertahanan.Disamping itu mempunyai wilayah tanggung jawab yang terdiri dari Propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatra Barat. Daerah kompartemen strategis ini merupakan daerah yang memiliki perbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand yang dibatasi oleh lautan. Dengan adanya aktivitas ekonomi di daerah Selat Malaka dan di perbatasan laut langsung merupakan suatu kerawanan yang berpotensi terjadi konflik, baik konflik kepentingan negara diluar ASEAN ataupun di kalangan negara ASEAN sendiri sehingga Kodam I/BB selaku Kompartemen strategis yang wilayahnya meliputi 4 ( empat) provinsi dituntut memiliki kemampuan pertahanan negara yang mampu melindungi bangsa dan negara serta dapat mengeliminir semua bentuk ancaman serangan ataupun intervensi dari negara lain. Sebagai bagian dari sistem pertahanan udara nasional Indonesia dalam menjalankan tugasnya dalam operasi pertahanan udara nasional (OMP), satuan Arhanud yang berada di Kodam 1/Bukit ketika menyelenggarakan Operasi Pertahanan Udara memerlukan sesuatu tahapan perencanaan, persiapan sampai dengan pelaksanaan yang dilakukan secara teliti, terinci dan terkordinasi antara semua unsur yang terlibat di dalamnya yaitu Kosek Hanudnas III  dan Posko Dahanud. Berdasarkan kondisi nyata satuan Arhanud TNI AD di Kodam 1/BB belum memiliki satuan setingkat Resimen  untuk melakukan koordinasi dan pengendalian yang efektif. Mengacu pada tugas pokoknya melindungi obyek vital nasional, diwilayah Kodam I/BB terdapat beberapa obyek vital yang perlu dilindungi diantaranya adalah Pertamina UP II Dumai, PT CPI Duri, PT CPI Minas, Pertamina Pangkalan Brandan, Pelabuhan Udara Polonia, Pelabuhan Laut Belawan, PLTA Sigura-gura, PT INALUM, Makodam I/BB dan lain-lain, sehingga wilayah Kodam I/BB memerlukan aspek kesatuan komando dan kemudahan dalam mengendalian operasi serta pembinaan satuan sehingga diperlukan  gelar kekuatan pertahanan udara kewilayahan  setingkat Resimen  yang dapat mendukung pelaksanaan Opshanudnas secara optimal agar pencapaian tugas pokok Arhanud dapat tercapai dengan baik.

Berkaitan dengan hal tersebut timbul pertanyaan apakah dengan adanya Resimen  Arhanud di Kodam 1/BB satuan Arhanud dapat menyelenggarakan opshanudnas secara efektif ? untuk dapat menjawab pertanyaan ini dihadapkan pada ancaman dan tantangan tugas ke depan, kiranya perlu untuk segera dirumuskan suatu konsep pembentukan Resimen  Artileri Pertahanan Udara sehingga dapat menghasilkan efek tangkal dan terbentuknya  kekuatan penangkal awal yang dapat diandalkan. Sebagai langkah awal untuk merealisasikan kepentingan tersebut adalah sangat esensial untuk merumuskan suatu Konsepsi tentang pembentukan Resimen  Artileri Pertahanan Udara di Kodam 1/BB agar terwujud satuan Artileri Pertahanan Udara sesuai yang diharapkan dalam rangka meningkatkan keberhasilan Operasi Pertahanan Udara Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar